Genre horor selalu punya daya tarik tersendiri—menegangkan, menggugah emosi, bahkan kadang membuat kita menutup mata sambil tetap penasaran. Tapi dari sekian banyak film horor yang pernah dirilis, hanya sedikit yang benar-benar mendapat pengakuan dari para kritikus film. Salah satu barometer kepercayaan publik untuk menilai kualitas film adalah Rotten Tomatoes, situs agregator ulasan film yang memberi skor berdasarkan persentase ulasan positif dari para kritikus profesional.
Berikut ini adalah daftar film horor terbaik menurut Rotten Tomatoes, berdasarkan Tomatometer score tertinggi. Ini adalah film-film yang tak hanya sukses menakut-nakuti penonton, tapi juga berhasil mencuri perhatian para pengamat film dunia.
Psycho (1960) – 97%
Disutradarai oleh Alfred Hitchcock, Psycho dianggap sebagai salah satu film horor paling berpengaruh sepanjang masa. Dikenal karena pengambilan gambar yang inovatif dan plot twist yang mengejutkan, film ini memperkenalkan dunia kepada sosok Norman Bates dan rumah berhantu yang tak terlupakan.
Adegan mandi yang ikonik, diiringi musik mencekam karya Bernard Herrmann, telah menjadi simbol horor klasik. Meskipun dirilis lebih dari enam dekade lalu, Psycho masih menjadi referensi wajib dalam studi sinema horor.
Get Out (2017) – 98%
Karya debut sutradara Jordan Peele ini langsung mencuri perhatian dunia. Get Out menggabungkan horor psikologis, kritik sosial, dan elemen thriller dengan sangat cerdas. Ceritanya mengikuti Chris, pria kulit hitam yang mengunjungi rumah keluarga kekasihnya dan menemukan rahasia kelam yang tak pernah ia duga.
Dengan naskah yang tajam dan penuh simbolisme, Get Out bukan hanya menakutkan secara naratif, tapi juga membuka diskusi luas tentang isu ras dan ketimpangan sosial. Tak heran jika film ini memenangkan Oscar untuk Skenario Asli Terbaik.
Hereditary (2018) – 90%
Disutradarai oleh Ari Aster, Hereditary adalah film horor yang mengangkat trauma keluarga menjadi kisah supranatural penuh teror. Dibintangi oleh Toni Collette, film ini perlahan membangun atmosfer ketakutan melalui dinamika keluarga yang retak dan pewarisan kutukan yang mencekam.
Dengan pacing yang lambat namun intens, serta ending yang mengganggu, Hereditary sering disebut sebagai horor “elevated”—yakni film horor dengan pendekatan artistik dan emosional yang dalam. Rotten Tomatoes memuji film ini karena pendekatan naratifnya yang berbeda dan berani.
The Babadook (2014) – 98%
Film asal Australia ini mungkin bukan horor mainstream, tapi berhasil mencetak prestasi luar biasa dengan rating nyaris sempurna. The Babadook adalah kisah tentang seorang ibu dan anak yang diteror oleh makhluk dari buku cerita anak-anak misterius.
Namun lebih dari sekadar cerita hantu, film ini sebenarnya adalah metafora tentang duka dan gangguan mental pasca kehilangan. Penonton yang cermat akan menangkap kedalaman emosional dari cerita ini, yang membuatnya semakin menyeramkan secara psikologis.
Us (2019) – 93%
Setelah sukses dengan Get Out, Jordan Peele kembali dengan Us, sebuah kisah horor simbolik tentang doppelgänger dan identitas. Film ini mengisahkan sebuah keluarga yang berhadapan dengan versi gelap mereka sendiri, lengkap dengan kostum merah dan gunting emas.
Dengan pesan sosial tentang kelas dan identitas nasional, Us membuktikan bahwa Jordan Peele adalah salah satu pembuat film horor modern paling berpengaruh. Penampilan Lupita Nyong’o sebagai dua karakter sekaligus pun menuai pujian kritikus.
The Cabinet Of Dr. Caligari (1920) – 99%
Film bisu asal Jerman ini adalah horor ekspresionis yang menjadi fondasi bagi banyak film horor setelahnya. Ceritanya tentang seorang dokter gila dan pasien hipnotisnya yang melakukan pembunuhan. Gaya visualnya yang surealis, dengan latar geometris tajam dan bayangan ekstrim, menciptakan atmosfer mimpi buruk yang unik. Soalnya nonton film horor indonesia.
Rotten Tomatoes memberi skor hampir sempurna untuk film ini karena perannya dalam membentuk sinema horor modern dan pendekatan visualnya yang avant-garde.
The Invisible Man (2020) – 92%
Disutradarai oleh Leigh Whannell, film ini adalah adaptasi modern dari kisah klasik H.G. Wells. Berbeda dari versi sebelumnya, film ini mengangkat isu kekerasan dalam rumah tangga dan trauma psikologis, di mana seorang wanita percaya bahwa mantan pacarnya yang kejam masih menghantuinya meski dikabarkan telah meninggal.
Diperankan dengan brilian oleh Elisabeth Moss, The Invisible Man menjadi contoh sempurna bagaimana film horor bisa mengangkat isu serius tanpa kehilangan unsur tegangnya.
Rosemary’s Baby (1968) – 96%
Film garapan Roman Polanski ini adalah horor psikologis yang memadukan paranoia, seksualitas, dan okultisme. Ceritanya tentang seorang wanita hamil yang curiga bahwa tetangga dan suaminya tergabung dalam sekte setan dan ingin mencuri bayinya.
Atmosfer mencekam, tema kepercayaan yang dikoyak, dan perkembangan karakter yang halus menjadikan film ini sebagai salah satu horor klasik terbaik sepanjang masa.
Mengapa Rotten Tomatoes Penting?
Rotten Tomatoes menyusun skor berdasarkan persentase ulasan positif, bukan berdasarkan skor rata-rata. Jadi jika 98 dari 100 kritikus memberi ulasan positif, film akan mendapat 98% di Tomatometer. Artinya, film-film dengan skor tinggi di situs ini punya konsensus luas sebagai tontonan berkualitas tinggi—termasuk untuk horor.
Kesimpulan:
Film horor menurut Rotten Tomatoes, tetapi juga menghadirkan cerita, simbolisme, dan tema mendalam yang membuatnya bertahan dalam ingatan. Mulai dari horor psikologis klasik seperti Psycho, hingga horor modern penuh makna seperti Get Out dan Hereditary, semuanya membuktikan bahwa genre horor bisa sekaligus menyeramkan dan cerdas. Kalau kamu sedang mencari film horor berkualitas yang juga mendapat pengakuan luas, daftar ini bisa jadi referensi terbaik untuk malam penuh adrenalin dan refleksi.
Comments on “Film Horor Terbaik Menurut Rotten Tomatoes: Pilihan Kritikus Yang Wajib Ditonton”